Membuka Aktivitas Sekolah Penelitian, Menulis dan Publisitas Kreasi Ilmiah, Dirjen Mengajak Dosen Tambahkan Kapabilitas
Jakarta, (DBK) – Dirjen Bimas Kristen Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th, M.Pd, buka aktivitas Sekolah Penelitian, Menulis, dan Publisitas Kreasi Ilmiah yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Teologi (STT) Baptis Kalvari lewat media online, Senin (08/05/2023).
Memulai sambutannya, Dirjen berterima kasih ke Ketua Komunitas, Sekretaris, beberapa Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN) dan STT Baptis Kalvari yang stabil masih tetap jaga program Sekolah Penelitian, Menulis dan Publisitas Kreasi Ilmiah yang sudah diawali semenjak tahun 2022 lalu.
“Walaupun tidak begitu fantastis, kerja kita ini sesuai dengan salah satunya misi Indonesia Tahun 2045, di mana misi itu dibuat di atas 4 pilar pembangunan, yakni Pembangunan Manusia dan Penguasaaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi, Pembangunan Ekonomi Berkesinambungan, Pemerataan Pembangunan, dan Penguatan Ketahanan Nasional dan Tata Urus Kepemerintahan,” sambungnya.
Selanjutnya, sebagai bahan penilaian dan peningkatan program, Dirjen memberikan sejumlah penekanan.
Pertama, training riset ini adalah sisi dari peraturan yang tetap diawasi.
“Berkaitan dengan ini, saya mengawasi secara cermat, seperti grand desain riset dan peningkatan ilmu, dasar riset, tersedianya dana riset, pola riset, kekuatan riset dosen termasuk akses guru, penyuluh, pengawas, pembimas, jumlah dan kualitas publisitas ilmiah, jumlah dan kualitas jurnal ilmiah yang terindeks nasional dan internasional pada PTKK. Minta seluruh pihak sama-sama tolong menolong,” jelas Dirjen.
Ke-2 , training riset untuk dosen PTKK ini sangat penting untuk kenaikan kapabilitas dan jumlah dan kualitas publisitas ilmiah dosen.
“Dosen adalah salah satunya ujung tombak saminsambongrejo.com pembangunan pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi kita. Peningkatan kualitas dosen adalah hal yang penting untuk perkembangan perguruan tinggi. Training riset untuk publisitas ilmiah ini mempunyai tujuan untuk tingkatkan kapabilitas dosen dalam rencana peningkatan dan penguasaaan ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk pembangunan manusia,” ujar Dirjen.
Ke-3 , lewat training riset secara intens, dosen bisa mendapat pengetahuan dan ketrampilan pada sektor penelitian hingga bisa menghasilkan publisitas ilmiah yang berkualitas sebagai modal untuk berkawan pada tingkat nasional atau internasional.
“Training riset bisa menolong dosen saat meningkatkan jaringan kerja sama penelitian dengan periset dan akademiki di lembaga lain hingga bisa tingkatkan kerjasama penelitian yang sama-sama memberikan keuntungan,” terangnya.
Ke-4, dengan bertambahnya kualitas dosen pada sektor riset dan publisitas ilmiah, diharap bisa bawa imbas positif untuk perguruan tinggi dan warga.
“PTKK akan makin banyak memiliki dosen dengan rekam jejak yang bagus dan sanggup memancing ketertarikan calon mahasiswa dan periset untuk gabung,” berharap Dirjen.
“Perkembangan riset dan tehnologi yang dibuat oleh beberapa dosen akan berpengaruh positif untuk warga dan bangsa secara luas. Karena itu, penting untuk instansi pendidikan tinggi untuk memberikan training riset untuk beberapa dosen buat jaga kualitas riset dan kualitas lulusan mereka,” sambungnya.
“Training riset untuk publisitas ilmiah dan kapabilitas dosen di masa datang sebaiknya bisa mengikutsertakan guru, pengawas, penyuluh atau pembimas sebagai peserta dan yang menerima faedah,” tandas Dirjen.
Datang juga pada aktivitas itu, Staff Khusus (Staf khusus) Menteri Agama RI Sektor Toleran, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren Dr. Muhammad Nuruzzaman, S.Ag., M.Sang, Beberapa Rektor dan Ketua PTKKN, Ketua Implementing Unit Prof. Dr. Drs. Achmad Syahid, M.Ag, Ketua dan pimpinan STTBK Jakarta dan Penanggung Jawab dan Beberapa Tim Pendidik.
